| Judul | Konsep Pembaharuan Sistem Katalog Perpustakaan (Studi Kasus: Perpustakaan Universitas Di D.I Yogyakarta) |
| Peneliti | Khairul Fikri |
| Jurnal | Jurnal Nasional Teknologi dan Sistem Informasi |
| Volume, Nomor dan Tahun | Vol 06, No. 03 (2020) 116-128 |
Latar belakang
Katalog buku memudahkan pemustaka untuk mencari buku yang diinginkan. Jumlah koleksi buku suatu perpustakaan mempengaruhi katalog buku perpustakaan tersebut. Jumlah koleksi perpustakaan yang cukup dapat meningkatkan frekuensi kunjungan pemustaka. Sehingga menambah koleksi buku atau katalog buku dapat meningkatkan frekuensi kunjungan.
Masalah yang sering muncul terkait koleksi buku dan katalog buku adalah 1) koleksi buku yang ditambahkan tidak relevan dengan pemustaka dan 2) kualitas katalog buku kurang baik karena kekurangan-kekurangan seperti informasi yang ditampilkan pada katalog buku tidak lengakap dan ketidaksesuaian antara katalog buku dan koleksi yang ada di rak. Masalah tersebut memuncak saat akhir semester, saat permintaan buku oleh pemustaka memuncak.
Tujuan
- untuk memenuhi permintaan buku yang tinggi dari pemustaka,
- merancang sistem katalog perpustakaan terintegrasi,
- merancang antarmuka sistem katalog perpustakaan berbasis permintaan pemustaka.
Metode Penelitian
Desain: Mengadaptasi dua tahap action research, diagnosing dan planning.
Teknik Pengumpulan data: tinjauan literatur, observasi ke 7 perpustakaan universitas di Yogyakarta, dan kuesioner yang dibagikan kepada pemustaka di 7 perpustakaan universitas tersebut.
Teknik analisis: hasil observasi dan kuesioner dianalisis untuk menghasilkan rancangan sistem katalog baru
Hasil
Terdapat 3 kelompok masalah yang ditemui dari hasil kuesioner. Pertama masalah yang berasal dari aplikasi katalog seperti informasi yang kurang pada deskripsi buku di aplikasi, ketidaksesuaian informasi ketersediaan, ketidaksesuaian nomor pada aplikasi dengan buku di rak, tampilan anatarmuka yang kurang menarik, dan terlalu rumit dalam pencarian. Masalah kedua berasal dari pemustaka sendiri, seperti lupa judul buku, sulit menemukan kata kunci, dan ketidakfamiliran menggunakan aplikasi katalog. Masalah terakhir berasal dari perpustakaan seperti penataan buku yang tidak teratur, computer untuk aplikasi katalog rusak atau sedikit, dan jaringan internet yang lambat.
Peneliti juga menanyakan pendapat para partisipan kuesioner tentang integrasi antar perpustakaan dalam hal sistem katalog dan perlu tidaknya informasi katalog diperkaya. Leih dari 90% partisipan setuju dengan dua hal yang ditanyakan tersebut.
Berangkat dari hasil kuesioner tersebut, peneliti merancang antarmuka yang memfasilitasi keinginan responden/pemustaka. Peneliti juga menerapkan beberapa hasil temuan penelitian sebelumnya dalam merancang antarmuka katalog tersebut. Peneliti merancang kotak pencarian (gambar 1), kotak hasil pencarian (gambar 2), dan kotak detail buku (gambar 3).
Selain itu, peneliti menawarkan sistem katalog buku yang terintegrasi antar perpustakaan. Hal ini diusulkan untuk mengatasi peningkatan permintaan buku yang biasa terjadi, dan sebagai solusi meningkatkan jumlah koleksi buku. Kemudian, peneliti juga menyarankan untuk menambah fitur linked data pada katalog buku untuk memperkaya informasi buku pada katalog.
Kesimpulan
Perencanaan pembaharuan sistem katalog perpustakaan harus mempertimbangkan perspektif user/pemustaka. Hasil penelitian ini juga diharapkan menjadi sebuah best practice untuk perbaikan sistem katalog perpustakaan.
Kekuatan dan kelemahan
Kekuatan penelitian ini terletak pada kebaruan yang ditawarkan dalam sistem katalog perpustakaan. Sistem yang ditawarkan diklaim lebih memperhatikan user/pengguna. Selain itu, penelitian ini menawarkan sistem yang terintegrasi dan kaya informasi. Kelemahan penelitian ini terletak pada penggunaan metode action research yang kurang lengkap. Disebutkan bahwa penelitian ini hanya mengadopsi dua tahap pertama dalam action research, sehingga solusi yang ditawarkan belum diterapkan dan diuji ketepatannya memperbaiki atau meningkatkan keadaan sebelum penelitian.
... 